 |
| Sekda Provinsi NTT, Kosmas D. Lana bersama Kepala BPS Provinsi NTT Matamira Kale. |
INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT dalam jumpa pers yang digelar bersama awak media dan Sekda Provinsi NTT serta perwakilan pemerintahan, Bank Indonesia dan tamu undangan menyampaikan pertumbuhan perekonomian provinsi NTT yang tumbuh dengan di dukung oleh sektor konsumsi pangan dan non pangan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT Kosmas D Lana menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia berdasarkan publikasi BPS Pusat bahwa ada 17 sektor ekonomi yang mendorong perekonomian.
Salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi rumah tangga, pangan dan non pangan dengan jumlah 52 komoditas konsumsi pangan dan 47 komoditas konsumsi non pangan.
"Kita harus keluar dari sektor yang membuat pertumbuhan didorong hanya dari konsumsi pangan, sementara non pangan tidak terlalu tinggi dan itu terjadi di NTT sejak berdiri salah satu sektor pembangkit perekonomian yaitu PT semen Kupang dan tidak ada lagi perkembangannya alias mati suri. Sementara untuk sektor pertanian di NTT menjadi penyumbang terbesar dalam meningkatkan ekonomi," Ungkap Sekda Provinsi NTT.
Di tempat yang sama Kepala BPS NTT, Matamira B. Kale menjelaskan bahwa PDRB pada Triwulan IV Tahun 2024, tercatat mencapai Rp 35,93 triliun dan Jika dibandingkan antara Triwulan IV dan III Tahun 2024, ekonomi NTT tumbuh sebesar 4,04 persen. Berdasarkan data tersebut pertumbuhan ekonomi NTT selama Tahun 2024 tumbuh 3,73 persen jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2023.
"Dibandingkan dengan UMP NTT pada tahun 2024 sebesar 2.186.836,00 kami optimis bahwa perkembangan perekonomian akan terus meningkat dengan cepat didukung oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) NTT pada tahun 2025, yang mencapai Rp 2.328.969,69, atau meningkat 6,59 persen." Tutup Matamira yang di akhiri sesi tanya jawab dengan seluruh peserta yang hadir. (Novie)
