INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, S.H., M.H., mengingatkan seluruh prajurit Satgas Pamtas RI–RDTL bahwa mereka bukan hanya perwakilan TNI, tetapi juga duta bangsa dan cerminan keluarga. Amanat tersebut disampaikan dalam upacara penerimaan Satgas di Lapangan Mako Kodaeral VII Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (22/09/2025), yang dibacakan oleh Danrem 161/Wira Sakti sekaligus Dankolakops Satgas, Brigjen TNI Hendro Cahyono.
Dalam amanatnya, Pangdam menekankan pentingnya menjaga kehormatan institusi dengan menjauhi segala bentuk pelanggaran, termasuk keterlibatan dalam narkoba, penebangan liar (ilegal logging), dan perdagangan ilegal (ilegal trading).
"Setiap prajurit harus berkomitmen menjaga kehormatan dan menghindari permasalahan. Ingat, kalian adalah duta TNI, duta bangsa, sekaligus cermin keluarga," tegas Pangdam.
Prajurit juga diingatkan untuk selalu berpegang pada nilai-nilai dasar prajurit, yakni Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI, dalam setiap pelaksanaan tugas, serta menjaga kesehatan dan kekompakan di tengah medan operasi.
Usai upacara penerimaan, pasukan akan melaksanakan pergeseran menuju pos masing-masing. Dua satuan utama yang akan bertugas di perbatasan yaitu Satgas Yonif 741/Garuda Nusantara untuk sektor timur, dan Satgas Yonarmed 15/Divif 2/Kostrad untuk sektor barat.
Pangdam juga menekankan pentingnya orientasi wilayah, termasuk pemahaman terhadap karakteristik medan dan tokoh-tokoh masyarakat lokal.
"Kenali adat istiadat dan kearifan lokal. Junjung tinggi sikap teritorial dengan membantu kesulitan rakyat serta lakukan komunikasi sosial yang baik, sehingga terwujud kemanunggalan TNI dan rakyat," ujarnya.
Acara turut dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi NTT, Wadan Kodaeral VII Kupang, Asops Kasdam IX/Udayana, para Kasi Kasrem 161/Wira Sakti, pejabat utama Polda NTT, Kepala BNPT, Kabasarnas NTT, dan unsur terkait lainnya.
Di akhir amanatnya, Pangdam mendoakan agar seluruh prajurit yang bertugas di perbatasan selalu dalam lindungan Tuhan dan dapat kembali dengan selamat dan lengkap.
"Tugas operasi adalah kehormatan dan kebanggaan. Tidak semua prajurit mendapat kesempatan ini. Laksanakan dengan penuh tanggung jawab," pungkasnya.
(Red)