Transformasi Digital Koperasi di Kota Kupang: Mendorong UMKM Naik Kelas melalui QRIS & E-Commerce

 

dr Christian Widodo Walikota Kupang saat Membuka koperasi merah putih Oepura 


INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - (01/11/2025) Pemerintah Kota Kupang melalui kepemimpinan Christian Widodo (Wali Kota) bersama Serena Francis (Wakil Wali Kota) memperkuat visi mendorong perekonomian masyarakat berbasis koperasi dan UMKM dengan langkah strategis di era digital.


Sebagai bagian dari misi meningkatkan daya saing ekonomi kota, Pemkot Kupang telah menginisiasi program pembentukan 51 unit Koperasi Merah Putih (KMP) yang tersebar di tiap kelurahan. Sampai akhir Juli 2025, seluruh 51 koperasi tersebut telah berbadan hukum. 


Wali Kota Christian Widodo menegaskan bahwa koperasi bukan hanya soal simpan-pinjam, melainkan menjadi “tulang punggung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat”. 


Menyadari era digital sebagai tantangan sekaligus peluang, Pemkot Kupang mendorong seluruh koperasi agar segera mengadopsi sistem digital. Salah satu contohnya, Koperasi Merah Putih Kelurahan Oepura di Kelurahan Oepura sudah mengimplementasikan sistem online yang memungkinkan anggota melakukan transaksi secara digital. 


Secara lebih luas, program nasional juga mendukung digitalisasi koperasi. Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyelenggarakan pelatihan literasi digital bagi pengurus koperasi desa/kelurahan serta membangun infrastruktur digital agar koperasi dapat mengelola data, transaksi non-tunai, dan monitoring kinerja secara real-time. 


Data dari Pemerintah Provinsi NTT menunjukkan bahwa di Kota Kupang baru sekitar 34 % dari total 633 koperasi sudah dalam tahap digitalisasi. 


Untuk mendukung transformasi UMKM, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Provinsi NTT telah menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan dan digital marketing di Kota Kupang pada Agustus 2025. Materinya mencakup pembuatan marketplace, manajemen media sosial, dan pemasaran digital. 


Program-program tersebut dilengkapi juga dengan event seperti Koepan Festival 2025 dan SABOAK (Sunday Market Buat Orang Kupang) yang menghadirkan UMKM lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan visibilitas produk masyarakat. 


Wali Kota Christian menyampaikan, “Dunia sudah go digital, jika tidak mau beradaptasi maka kita pasti ketinggalan zaman.” 


Dengan kolaborasi lintas elemen—pemerintah kota, kementerian, dan pelaku koperasi/UMKM—diharapkan koperasi modern di Kota Kupang dapat menjadi penggerak utama ekonomi warga. Fokus utama adalah efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas, dengan memanfaatkan teknologi seperti pembayaran non-tunai (QRIS), penjualan melalui e-commerce, serta manfaat data real-time.


Para pelaku UMKM dan koperasi diharapkan segera memanfaatkan momen ini: bergabung ke koperasi, aktif dalam pelatihan digital, dan mengadopsi sistem pembayaran digital. Sedangkan Pemkot Kupang menegaskan akan terus mendampingi dan memfasilitasi agar pembangunan koperasi memberikan dampak nyata bagi masyarakat.


Kini tantangannya adalah memastikan bahwa digitalisasi dan modernisasi koperasi berjalan merata, bukan hanya di beberapa kelurahan pionir. Dengan 66 % koperasi di Kota Kupang yang belum sepenuhnya digital berdasarkan data provinsi, maka percepatan langkah sangat diperlukan. 


Dengan pondasi yang kuat berupa koperasi berbasis digital, UMKM yang kreatif, dan kebijakan yang mendukung, Kota Kupang menatap masa depan ekonomi yang inklusif, modern, dan berbasis warga.(Novie /AVD)