![]() |
| Calon Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang, Dicson Caverius Haba, S.Pt. (Foto : Novie Billik) |
INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Calon Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Kupang, Dicson Caverius Haba, S.Pt, menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dan pelayanan air bersih kepada masyarakat serta keterbukaan informasi kepada media. Hal ini disampaikan usai presentasi dalam seleksi terbuka pemilihan Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang, Rabu (24/9).
Dicson mengungkapkan bahwa saat ini Perumda berada dalam kondisi merugi, dengan jumlah aset perusahaan mencapai Rp40 miliar, namun hanya Rp25 miliar yang dapat dikategorikan sebagai aset bersih. Sisanya sebesar Rp15 miliar merupakan piutang atau tagihan yang belum tertagih. Dari total aset tersebut, Rp24 miliar adalah aset fisik, dan hanya Rp1 miliar yang berbentuk kas. Di sisi lain, beban operasional bulanan perusahaan mencapai Rp1,3 miliar.
“Artinya, Perumda terus merugi setiap bulan selama lebih dari dua tahun terakhir,” kata Dicson tegas dalam sesi presentasi.
Jika terpilih sebagai direktur utama, Dicson mengaku telah menyiapkan sejumlah program strategis untuk membalikkan kondisi tersebut. Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah menambah 4.000 sambungan rumah baru yang diproyeksikan dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp550 juta.
Selain itu, ia juga menargetkan peningkatan efektivitas penagihan hingga mencapai Rp1,3 miliar per bulan. Dicson juga menyoroti potensi pemanfaatan Instalasi Pengolahan Air (IPA) FA yang akan dikemas dalam bentuk air minum dalam botol sebagai sumber pendapatan baru. Ia juga mengusulkan skema pembiayaan sambungan rumah yang lebih fleksibel melalui kerja sama dengan koperasi, perbankan, maupun sistem cicilan terintegrasi dengan tagihan air.
“Kita juga akan menyediakan program bantuan sambungan air bersih bagi masyarakat yang terdampak stunting,” tambahnya.
Dicson menekankan bahwa semua program tersebut hanya bisa berjalan jika terdapat transparansi dalam pengelolaan anggaran serta akuntabilitas dalam pelayanan publik.
“Transparansi harus diterapkan tidak hanya dalam operasional internal, tapi juga dalam pelayanan kepada masyarakat dan keterbukaan informasi kepada media sebagai pengawal informasi publik,” tegas Dicson.
Senada dengan hal tersebut, Wali Kota Kupang Christian Widodo menyatakan bahwa jabatan Direktur Perumda Air Minum harus diisi oleh sosok yang memiliki integritas dan profesionalisme tinggi.
“Direktur yang baru harus mampu menjawab keluhan masyarakat terkait pelayanan air minum, dan transparansi menjadi kunci dalam pengelolaan anggaran serta pelayanan,” ujar Christian.
Seleksi terbuka untuk posisi Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang ini menjadi sorotan publik seiring meningkatnya keluhan warga terkait distribusi air bersih dan tingginya tunggakan piutang yang membebani neraca perusahaan daerah tersebut. (Novie)
