Rayakan HUT RI ke-80, Pdt. Norman Nenohai Tekankan Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Kristen

HUT RI ke-80, Yapenkris Nehemia Kupang Kobarkan Semangat Pembenahan Pendidikan Kristen NTT, Minggu (17/8).

INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Semangat perjuangan untuk membangun mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Kota Kupang, berkobar dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang digelar di halaman sekolah Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris) Nehemia Kupang, Minggu (17/8).


Upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Ketua Badan Pendidikan Sinode GMIIT, Pdt. Norman Nenohai, menjadi simbol kebangkitan pendidikan Kristen di NTT. Dalam sambutannya sebagai pembina upacara, Pdt. Norman menegaskan pentingnya pembenahan menyeluruh terhadap kualitas pendidikan Kristen, baik dari sisi SDM guru, siswa, hingga infrastruktur sekolah.


"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh kerja sama semua pihak: gereja, sinode, yayasan, dan pemerintah, demi peningkatan mutu pendidikan Kristen di NTT, khususnya Kota Kupang," tegasnya.


Pdt. Norman juga mengungkap bahwa Sinode GMIT telah melakukan sejumlah terobosan strategis dalam sistem belajar-mengajar sebagai bagian dari roadmap peningkatan kualitas pendidikan. Di antaranya adalah menjajaki kerja sama dengan Jerman melalui kolaborasi dengan Yayasan Global Katalis, guna membuka peluang pendidikan lanjutan bagi siswa-siswi GMIT.


"Dengan total 624 sekolah Kristen mulai dari tingkat TK hingga SMA, tentu dibutuhkan konsentrasi besar dalam hal pendanaan, sarana-prasarana, dan pembinaan karakter Kristus bagi para siswa," tambahnya.


Kolaborasi 5 Sekolah, Drum Band dan Paduan Suara Semarakkan Upacara


Di tempat yang sama, Ketua Yapenkris Nehemia NTT, Pdt. Lintje Pellu, menyampaikan rasa bangganya atas suksesnya upacara 17 Agustus 2025 yang melibatkan lima sekolah dalam satu kompleks. Meski berasal dari institusi berbeda, sekolah-sekolah seperti SMP Kristen 1 Lentera, SMA Kristen 1, SMA Kristen 2 Lentera, SMK Kristen 1, dan SMK Kristen 2 Kupang bersatu dalam suasana nasionalisme dan kekeluargaan.


"Ini sungguh membanggakan. Sekolah-sekolah Lentera dan Kristen menampilkan atraksi yang luar biasa, seperti drum band yang kembali tampil setelah lama vakum, tari-tarian, serta paduan suara yang memeriahkan suasana," jelas Pdt. Lintje.


Sementara itu, Ketua Panitia HUT RI ke-80 Yapenkris, Zadrak Nailius, menyatakan bahwa perayaan tahun ini adalah yang paling meriah dan penuh kekompakan antar sekolah. Ia berharap momentum ini menjadi awal bagi persatuan yang lebih solid dalam lingkungan pendidikan Kristen di Kota Kupang.


"Kami bangga. Semua pihak—kepala sekolah, guru, dan siswa—bersatu dalam mensukseskan acara ini. Saya mengajak semua siswa untuk terus menjaga persatuan dan menjalin silaturahmi yang baik," ungkap Zadrak.


Perayaan HUT RI ke-80 di Yapenkris Nehemia Kupang menjadi simbol nyata bahwa pendidikan Kristen di NTT tidak hanya sedang bangkit, tetapi juga siap bertransformasi melalui kolaborasi lintas lembaga demi masa depan generasi muda yang lebih cerah. (Novie)