Yafet Yeferson Horo : "Terimakasih Ibu Untuk Doa, Kasih Sayang dan Perjuangannmu"

Yafet Yeferson Horo, Anggota DPRD Kota Kupang dari Fraksi Golkar


INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Ketika kata ibu terucap dari mulut seorang  pengusaha sukses dan juga Anggota DPRD Kota Kupang, sosok Yafet Yeferson Horo yang terlihat hanyalah wajah sendu dan Mata berkaca kaca.


Bagi seorang Yafet Ibu adalah harta yang tidak ternilai, perempuan tangguh yang membesarkan 9 orang anak dengan penuh keterbatasan ekonomi tetapi mampu mendidik sehingga dirinya mampu berdiri dan menjadi tokoh penting dalam organisasi dan pemilik dua perusahaan yakni CV Rangga Jaya Trans dan CV Prima Express dan kini dipercaya Kementerian BUMN sebagai seorang pengusaha pendistribusian logistik di wilayah NTT.


"Ibu memiliki jalan cerita hidup sendiri. Namun demikian, pengalaman yang dialami, baik itu menyenangkan atau menyedihkan, dapat dijadikan pembelajaran dan motivasi untuk terus maju. Kehidupan menyimpan banyak makna, terkadang kita lupa melihat bagian indahnya karena senang akan apa yang sudah diraih atau sukses. Namun bagi mereka yang  bisa merasakan pahitnya sebuah perjalan hidup keluarga dimasa sebelum, tentunya akan berjuang memberikan keindahan tersendiri bagi dirinya, keluarga dan orang terdekat. Melalui pengalaman dan perjuangan di masa sulit hingga mencapai sebuah sukses ini merupakan doa dari seorang ibu, "ungkap Yafet


"Saya berasal dari keluarga yang mau dibilang sangat susah, yang mana ibu saya seorang  pedagang sayur dan ayah saya bekerja serabutan, yang selama masa hidup mereka harus bersusah paya untuk menghidupkan  kami 9 orang bersaudar," kata Yafet di ruang kantor DPRD kota Kupang, 18 Desember 2024.


Yafet mengaku, sejak ayahnya meninggal 1983,  maka ibunya harus berusaha tanpa lelah, dan hanya berjualan sayur untuk memenuhi kebutuhan hidup keluaga.


"Kami 9 bersaudara dan saya putra ketiga, Kehidupan kami waktu itu serba sulit. Untuk itu dengan segala liku-liku pengalaan yang telah dirasakan, mendorong saya untuk bekerja keras guna bisa merubah hidup ini jadi lebih baik," kata Yafet sambil berlinang air mata.


Yafet mengaku, dengan kesuksesan yang diraihnya saat ini merupakan perjuangan dari ibu dan doa, kami dari keluarga tidak mampu, sehingga untuk merubah nasib hidup harus  bekerja pada orang sebagai seorang kenek (konjak) dan dalam peoses perjalanan waktu mencoba merubah nasib menjadi seorang sopir Angkot, kemudian beralih menjadi sopir truk hingga akhirnya memiliki kendaraan sendiri  untuk memenuhi kehidupan keluarga," jelas Yafet.


Ada perasaan di hati yang begitu sulit untuk dijelaskan oleh seorang Yafet saat menceritakan sosok ibu tercinta 


"Sebagai seorang anak tidak tahu harus mulai darimana mengekspresikan betapa besarnya rasa cinta dan sayang kepada ibu. Betapa beruntungnya punya ibu yang selalu jadi motivasi dalam hidup dan dari ibu, saya selalu belajar untuk murah hati, menjadi sosok yang perhatian, sosok yang penyayang, kuat dan memiliki empati. Hanya ibu sudah tidak ada  yang menjadi penyesalan hingga saat ini ibu saya tidak pernah menikmati apa yang sudah saya raih, hanya kenangan saja yang selalu melintas bila mengingatnya, hanya ucapan sederhana yang  bila ibu ada, saya ucapkan terima kasih ibu, ibu harta yang tidak ternilai." tutup Yafet dengan berlinang air mata. (Novie)