Drs. Petrus Seran Tahuk : Parade Tenun NTT Harus Dirayakan Pada HUT NTT dan HUT Kemerdekaan RI

Drs. Petrus Seran Tahuk Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Politik dan Pemerintahan, serta menjabat sebagai Kasat Pol PP Provinsi NTT 


INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Politik dan Pemerintahan, serta menjabat sebagai kasat Pol PP Provinsi NTT Drs. Petrus Seran Tahuk mengungkapkan kebanggaannya terhadap tenun ikat NTT sebagai karya seni warisan nenek moyang yang harus dipertahankan, pada saat mengikuti Parade NTT Bertenun dalam rangka perayaan HUT NTT ke 66.


Disampaikan Petrus Seran yang pada saat itu menggunakan pakaian adat Malaka dipadukan dengan topi motif batik,


Kita bangga, karena tenun NTT adalah karya seni leluhur yang masih ditradisikan hingga saat ini dan telah mendunia pada saat  kepemimpinan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, bersama Julie Sutrisno, tenun NTT telah diperkenalkan ke berbagai benua, termasuk Amerika, Eropa, Asia, dan Amerika Latin dan saat ini oleh PJ Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., ditetapkan bahwa pada Tanggal 20 Desember 2024 menjadi Hari NTT Bertenun yang bertepatan juga dengan semarak Hari Ulang Tahun ke 66 Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Petrus Seran Tahuk, menjelaskan lebih lanjut bahwa ciri khas tenun NTT mengandung falsafah hidup yang mencerminkan budaya, adat, agama, serta semangat kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


"Contohnya, saya memakai Kain Tenun Kabupaten Malaka Pulau Timor NTT, dipadukan dengan Destar batik Majapahit di kepala saya. Ini bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga tentang sejarah panjang yang mengikat kita dalam satu kesatuan bangsa Indonesia," jelas Piet. 


Hal ini menunjukkan betapa tenun NTT tidak hanya berfungsi sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.


Selain itu, Piet juga menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam pelestarian tenun sebagai bagian dari filosofi hidup masyarakat NTT. 


Ia berharap, masyarakat NTT, khususnya para orang tua, mendorong anak-anak mereka untuk terus mengenal dan melestarikan budaya menenun. 


"Tenun bukan hanya budaya, tetapi juga hasil karya ekonomi kreatif yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di NTT," tambahnya.


Petrus menjelaskan bahwa Parade NTT Bertenun merupakan langkah awal untuk terus mengembangkan tradisi ini di masing-masing wilayah dan secara pribadi saya berharap acara seperti parade tenun ini menjadi tradisi yang terus berkembang, terutama dalam rangka peringatan HUT Republik Indonesia dan HUT Provinsi NTT.


"Hari ini kita bersyukur NTT mendapat anugerah Rekor MURI dengan motif terbanyak, Mari kita berbangga dengan tenun NTT, yang merupakan hasil karya seni nenek moyang kita, terutama kaum perempuan yang telah menjaga dan mengembangkan tradisi ini, dan dimomentun ini saya ucapkan selamat merayakan Hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember." tuturnya.  


Lebih lanjut Staf Ahli Bidang Politik dan Pemerintahan, mengucapkan selamat merayakan Natal pada tanggal 25 Desember semoga damai Natal dapat dirasakan oleh seluruh warga NTT, dan pesan perdamaian Natal dapat tersebar ke seluruh pelosok negeri, dengan semangat NKRI yang jaya dan sejahtera, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (**)