UMKM kota Kupang Dari Warung Tradisional Menuju Marketplace Digital

Erna Hunga Pemilik  Erna Craft 


INDONESIA PEMBAHARUAN,KOTA KUPANG - Perkembangan ekonomi digital terus membuka peluang baru bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, tak terkecuali di Kota Kupang. Kini, berjualan tak lagi hanya bergantung pada warung fisik, melainkan bisa menembus pasar yang lebih luas lewat platform marketplace.

Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Salah satu pelaku usaha  UMKM , Erna Hunga  ibu muda yang kini  sudah memiliki brand tersendiri  bernama Erna craft .Dirinya sudah merasakan Bagaimana perjuangannya  berawal dari bisnis rumahan hingga sekarang sudah melalui marketplace dengan banyaknya permintaan akan aksesoris yang terbuat dari bahan tenunan  NTT . 


Menurut Erna perhatian dan dukungan dari pemerintah khususnya Pemkot  sudah di rasakan ."Sudah banyak yang dilakukan Pemkot untuk memajukan UMKM dari warung menuju marketplace  dan ini terbukti,melalui  marketplace  kami banyak menerima orderan pesanan baik dari dalam NTT maupun luar NTT .Banyak permintaan   sarung tenun  hingga  aksesoris yang terbuat dari berbagai tenunan di NTT",ujar Erna .


Pemerintah Kota Kupang di bawah kepemimpinan Wali Kota dr. Christian Widodo dan Wakil Wali Kota Serena Fransis menunjukkan komitmennya dalam mendorong transformasi digital UMKM lokal. 


Salah satu langkah nyatanya adalah dengan memberikan pendampingan dan pelatihan berbasis digital bagi pelaku usaha, khususnya kalangan muda, agar mampu bersaing dengan kualitas produk yang unggul dan akses permodalan yang lebih baik.


“Kami ingin UMKM Kupang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Digitalisasi adalah jalan agar produk lokal bisa dikenal secara nasional bahkan global,” ujar Wali Kota Christian Widodo.

Aksesoris Erna Craft 


Salah satu program yang mendapat perhatian adalah Program Perintis Berdaya dari Kemenko PM, khususnya subprogram Berdaya Bersama, yang menjadi model pelatihan dan pendampingan wirausaha lokal berbasis digital. 


Program ini dianggap efektif dalam mempercepat pertumbuhan pelaku usaha baru yang siap masuk ke pasar online.


Selain itu, Pemerintah Kota Kupang juga menggelar kegiatan Saboak (Sunday Market Buat Orang Kupang) setiap akhir pekan. 


Ajang ini menjadi wadah strategis bagi ratusan UMKM lokal untuk memasarkan produk mereka secara langsung. 


Dengan perputaran ekonomi yang mencapai ratusan juta rupiah setiap minggu, Saboak menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap geliat ekonomi lokal.


Agar mampu bersaing di ranah digital, para pelaku UMKM diimbau untuk menerapkan 10 strategi sukses berjualan di marketplace, antara lain melakukan riset pasar, menampilkan foto produk berkualitas, membuat deskripsi yang informatif, serta memberikan pelayanan cepat dan solutif. 


Selain itu, pengelolaan stok yang akurat dan pemanfaatan fitur promosi di platform marketplace menjadi kunci untuk meningkatkan visibilitas produk.


Pemkot Kupang menegaskan, dukungan terhadap UMKM tidak berhenti di pelatihan saja. 


Pemerintah terus berupaya memperkuat ekosistem digital, memperluas akses permodalan, dan membangun jejaring antara pelaku usaha dengan platform e-commerce nasional.


 Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pusat, dan pelaku usaha lokal, Kupang bersiap menjadi salah satu kota pionir dalam transformasi digital UMKM di Indonesia Timur — dari warung tradisional menuju marketplace modern yang berdaya saing tinggi.Dengan  Tranformasi  Digital UMKM masyarakat bisa mengembangkan usaha menuju ekonomi sejahtera 

(Novie/AVD)