Fadli Zon : Keragaman Budaya Cerminkan Semangat Kolaborasi

Menteri  kebudayaan  Fadli Zon dan delegasi 13 Negara 


INDONESIA PEMBAHARUAN ,KOTA KUPANG-  Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, secara resmi membuka Perhelatan Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025 yang mengangkat  tema 

“Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom di hotel Harper Kupang Rabu  12 /11/2025.



Dalam sambutannya Mentri Kebudayaan  RI Fadli Zon  mengatakan Kebudayaan Indonesia di Kawasan Timur yang menampilkan keragaman kebudayaan  yang kaya mencerminkan semangat kolaborasi, sinergi serta keberlanjutan budaya yang hidup di kawasan timur Indonesia.




Lebih lanjut Mentri Kebudayaan RI menyampaikan bahwa Indonesia yang merupakan negara kepulauan ini kita diingatkan bahwa laut itu tidak pernah memisahkan kita tetapi menghubungkan kita dan nenek moyang kita sudah membawai kita bertemu dalam suatu komitmen dan tantangan maritim untuk menyatukan kita.Indonesia  menggambarkan negara yang penuh dengan keberagaman dengan ribuan pulau dan  1000 etnis dan berbagai bahasa lokal diluar dari keragaman hayati adalah keragaman budaya. Di NTT khususnya di kabupaten Flores ada temuan manusia purba yang di perkiraan berusia  ratusan ribuan tahun yang lalu. 



 Lebih lanjut Fadli Zon menekankan 

"Ipack berusaha untuk memperkuat antara Indonesia dan negara di pasifik dan mendorong diplomasi regional yang kolektif komitmen Indonesia yang lebih luas untuk memajukan kebudayaan sebagai kekuatan penting bagi kerja sama regional, yang menghubungkan masyarakat di seluruh Nusantara dan Samudra Pasifik,” terang Menbud Fadli.

 "IPACS 2025 merupakan wujud  persatuan lintas negara. Kawasan Pasifik memiliki ragam ekspresi budaya seragam, seperti kekayaan maritim yang berasal dari nenek moyang serumpun. Apa yang kita saksikan hari ini adalah sinergi dalam bentuk yang nyata, di mana para seniman, praktisi budaya, dan komunitas dari seluruh Nusantara dan Pasifik bersatu. Kita disatukan oleh satu visi, yaitu memajukan budaya sebagai kekuatan vital dalam jalinan peradaban dunia. Pameran ini dengan bangga menampilkan kekayaan budaya Indonesia Timur yang semarak.Tidak hanya itu,  beragam narasi budaya saling bertautan, merangkai kisah dan identitas melalui beragam koleksi,” jelas Menteri Kebudayaan.


Gubernur NTT 

Dalam sambutannya Gubernur NTT menyampaikan" Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, saya sampaikan  selamat datang di Kupang, pintu gerbang Indonesia menuju Pasifik, tempat laut, budaya, dan sejarah bertemu.


Momentum IPACS 2025 amatlah penting sebagai ajang budaya berskala internasional yang mempertemukan Indonesia dengan negara-negara yang dihubungkan oleh Samudra Pasifik. Kegiatan ini adalah wujud sinergi yang mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Pasifik. 

Mengusung tema “Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom”, forum  yang sangat  penting dalam  memperkenalkan budaya Nusa Tenggara Timur secara langsung, sekaligus memperkuat soft diplomacy Indonesia dengan negara-negara Pasifik. 

"Karena itu, kami berharap rangkaian kegiatan ini semoga mendorong lahirnya pertukaran ide dan gagasan kebudayaan secara lebih lebih spesifik, seperti pemanfaatan kearifan lokal untuk menjaga ekologi dan iklim, serta tradisi dan inovasi budaya sebagai kekuatan ekonomi yang berkelanjutan. Ini termasuk bagaimana budaya lokal dapat berkontribusi dalam keseimbangan ekologis dan juga menjadi pendorong ekonomi melalui industri kreatif, pokok-pokok yang juga menjadi prioritas dalam visi, misi, dan program kerja pelayanan kami di Nusa Tenggara Timur",ujar Gubernur NTT  .


Di tambahkan Gubernur NTT bahwa Kontribusi sektor kebudayaan melalui industri kreatif di negara saja ini cukup menjanjikan.Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Indonesia pada 2024, industri kreatif di Indonesia menyumbang sekitar Rp1,53 triliun rupiah terhadap-Nasional. Angkanya bisa jauh lebih besar, jika kita memperhitungkan produk-produk lain yang tidak termasuk dalam industri kreatif tetapi tetap amat dipengaruhi oleh kebudayaan seperti kuliner. Pemikiran tersebut jugalah yang mendasari sejumlah program kami di Provinsi NTT seperti OVOP, NTT Mart dan Dapur Flobamorata: ekonomi berkelanjutan yang berbasis pada pengetahuan dan komunitas lokal.


Oleh karena itu, melalui rangkaian kegiatan IPACS ini, kami berharap semoga kita bisa menemukan lebih luas betapa kompleks dan potensialnya hubungan kultural di antara para saudara serahim Pasifik ini. Dari pemahaman tersebut, kita dapat bergerak ke arah komitmen kolektif dan langkah konkret demi memperkuat pelestarian, pengembangan, pemanfaatan, dan diplomasi budaya, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di negara-negara Pasifik dalam menghadapi tantangan global. Saya mengajak semua peserta forum dialog yang hadir pada hari ini untuk mengikuti dan berkontribusi aktif dengan semua sumber daya yang ada. Semoga forum ini memperat hubungan kita yang memang sebelumnya telah terikat secara kultural. Semoga dari forum ini akan lahir gagasan-gagasan strategis, kolaborasi nyata, dan semangat baru untuk menatap masa depan kawasan ini dengan lebih baik — masa depan yang dibangun atas dasar kasih, keadilan, 

Ayo Bangun NTT, Ayo Bangun Indonesia, Ayo Bangun Kawasan Pasifik ",pungkas Gubernur .



 

Delegasi IPACS 

Delegasi dari negara-negara peserta IPACS;

Menteri Negara Pariwisata, Seni dan Budaya Negara Merdeka Papua Nugini, Mr. Belden Norman Namah, dan para delegasi pendamping dari Negara Merdeka Papua Nugini;Menteri Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Kewarganegaraan Kaledonia Baru, Mr. Mickaël Forrest, dan delegasi pendamping dari Kaledonia Baru;Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Solomon, Mrs. Choy Lin Yim Douglas, dan para delegasi pendamping dari Kepulauan Solomon;Menteri Kebudayaan Republik Fiji, Mr. Ifereimi Vasu, dan para delegasi pendamping dari Republik Fiji;Kepala Delegasi Kerajaan Tonga, Mr. Semisi Veatupu Tongia, dan para delegasi pendamping;

Kepala Delegasi Republik Demokratik Timor Leste, Mr. José Boavida Simões, dan delegasi pendamping;Kepala Delegasi Republik Vanuatu, Mr. Henline Mala, dan para delegasi pendamping;Kepala Delegasi Republik Palau, Ms. Kiblas Soaladaob, dan para delegasi pendamping;Kepala Delegasi Tuvalu, Mr. Noa Petueli Tapumanaia, dan para delegasi pendamping;

Kepala Delegasi Republik Kiribati, Mr. Bwereti Tewareka dan para delegasi pendamping,Kepala Delegasi Republik Nauru, Mrs. Romana Koepke, dan para delegasi pendamping,Kepala Delegasi Kepulauan Marshall, Mr. Antari Elbon, dan para delegasi pendamping,Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Ibu Ribka Haluk,

Duta Besar Kepulauan Solomon,Wakil Duta Besar Republik Fiji,Minister counsellor Kedutaan besar Papua New Guinea, Gubernur Nusa Tenggara Timur;

Anggota Komisi X DPR RI Dapil NTT, Ketua DPRD Provinsi NTT .(Novie)