Di Ajang Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS)Tenun NTT Jadi Aspirasi Bagi Perkembangan Tenun di Papua Barat

Nahar Cahya Garu ketua Delegasi Papua Barat 

INDONESIA PEMBAHARUAN,KOTA KUPANG - ketua Delegasi Papua Barat  Nahar Cahya Garu mengungkapkan rasa terima kasih dengan Keikut sertaan  Provinsi  Papua  dalam  Perhelatan Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025 yang mengangkat  tema “Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom” di area Harper Kupang selasa 11 November 2025 .


Penyelenggaraan Pacific Cultural Synergy di NTT  ini  sebagai bagian dari upaya Indonesia memperkuat diplomasi budaya dan membangun solidaritas antar masyarakat Pasifik. Melalui seni, musik, dan tari, kegiatan yang  mendatangkan  17 negara Pasifik  akan sangat menguntungkan  wilayah timur seperti Papua ,NTT dan Maluku yang menjadi perwakilan di Indonesia .


Kepada Media  ini   Nahar Cahya Garu  mengungkapkan    Keikut sertaan Papua dalam Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025  merupakan hal yang baru dan  pertama kali . Ini menjadi pembelajaran bagi kami untuk bisa mengenal dan berkolaborasi dengan negara lain terkait budaya  khususnya provinsi NTT dan Maluku ,khususnya  NTT yang kaya akan  budaya  tenunan .


" Pameran  kerajinan yang di tampilkan berbagai  negara  di Pasifik bisa membangun kerja sama melalui ajang IPACS 2025 yang berlangsung di Kota Kupang, NTT  merupakan hal yang penting bagi kami di  kawasan  timur khususnya Papua,kami bisa menampilkan hasil karya dari tanah Papua .kami pun berharap kedepannya Papua bisa menjadi tuan rumah Pacific Cultural Synergy (IPACS)",Nahar .

Ditambahkan Nahar  budaya  NTT   yang kaya  akan motif tenun dan memiliki makna kehidupan memberi   pengaruh yang sangat kuat di sebagian wilayah  timur khususnya Papua. Di mana  Budaya NTT sangat luar biasa melalui tenun ikatnya  khususnya di Papua Barat ." Pada awalnya kain tenun NTT di bawa ke Papua  sebagai komuditas seperti kain  ,baju  tetapi  seiring  berjalannya waktu  budaya Papua mulai  bertranformasi memberi fungsi bukan hanya sebatas kain tetapi pada setiap  acara adat  selalu menggunakan kain tenun  yang di kembangkan   menggunakan adat  NTT dipadukan dengan adat Papua. Untuk Papua Barat  saat ini Pengembangan motif  tenunan  sudah mulai berkembang dan ini termotivasi dari tenunan budaya NTT .Untuk motif di Papua banyak menampilkan   beberapa binatang  seperti  kadal ",ujar Nahar .


"Kami berharap dengan terselenggaranya Pacific Cultural Synergy (IPACS) memberi dampak yang positif bagi perkembangan budaya di Papua.Papua juga memliki budaya yang tidak kalah dengan negara negara yang berada di wilayah Pasifik .kami berharap kedepannya Papua juga bisa menjadi tuan rumah seperti NTT saat ini",tutup Nahar .(Novie)