Pelabuhan Tenau Kupang Catat Lonjakan Penumpang Tertinggi Juli 2025

Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale. Foto : Novie Billik


INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Mobilitas masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menunjukkan tren peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang transportasi laut dan udara selama bulan Juli 2025.


BPS menyebutkan, Pelabuhan Tenau di Kota Kupang menjadi pelabuhan dengan lonjakan penumpang tertinggi, mencapai 57.073 penumpang. Jumlah ini menyumbang porsi terbesar dalam pertumbuhan penumpang angkutan laut di seluruh NTT yang meningkat 34,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Juni 2025).


Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Juli 2024), total penumpang angkutan laut justru menurun 26,05 persen, menunjukkan adanya dinamika musiman dan pengaruh eksternal lainnya, seperti dampak erupsi Gunung Lewotobi dan Ile Lewotolok di beberapa wilayah.


Tak hanya laut, sektor udara juga mencatat kinerja positif. Jumlah penerbangan dari dan menuju NTT pada Juli 2025 naik 16,83 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dan meningkat 5,89 persen dibandingkan Juli 2024.


Bandara Komodo di Labuan Bajo menjadi bandara dengan peningkatan penerbangan tertinggi, tercatat 234 penerbangan. Sementara Bandara A.A. Bere Tallo–Haliwen di Atambua mengalami penurunan paling besar, yakni 16 penerbangan.


Dampaknya juga terlihat dari jumlah penumpang udara yang melonjak 22,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Labuan Bajo kembali mencatat rekor tertinggi dengan tambahan 29.539 penumpang. Sebaliknya, Bandara Wunopito di Lewoleba mengalami penurunan penumpang sebanyak 301 orang.


Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale, menjelaskan bahwa peningkatan mobilitas ini terjadi seiring dengan penyelenggaraan berbagai event lokal di beberapa wilayah NTT, meskipun sebagian daerah masih terdampak aktivitas vulkanik.


"Tingginya mobilitas masyarakat menunjukkan geliat ekonomi dan pariwisata yang mulai pulih, meski masih ada tantangan dari sisi bencana alam," ujar Kale.


Dengan tren ini, pemerintah daerah diharapkan dapat terus meningkatkan pelayanan infrastruktur transportasi, terutama dalam menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat di masa mendatang.


(Novie)