INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur kepada media ini merilis data “Persentase penduduk miskin pada September 2024 sebesar 19,02 persen, menurun 0,46 persen poin terhadap Maret 2024 dan menurun 0,94 persen poin terhadap Maret 2023”, demikian di sampaikan Kepala BPS NTT Matamira B. Kale Rabu (15/1/25).
Berdasarkan data BPS NTT, Jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebesar 1,11 juta orang, menurun 19,63 ribu orang terhadap Maret 2024 dan menurun 33,17 ribu orang terhadap Maret 2023. Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2024 sebesar 8,11 persen, menurun dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 8,57 persen.
Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2024 sebesar 23,02 persen, menurun dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 23,41 persen. Dibanding pada bulan Maret 2024, jumlah penduduk miskin September 2024 perkotaan menurun sebanyak 4,70 ribu orang (dari 131,61 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 126,91 ribu orang pada September 2024).
Mata Mira menjelaskan bahwa pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan menurun sebanyak 14,94 ribu orang (dari 995,96 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 981,02 ribu orang pada September 2024).
Garis Kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp533.944,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp407.240,- (76,27 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp126.704,- (23,73 persen).
Pada bulan September 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi NTT memiliki 5,81 orang anggota rumah tangga. “Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp3.102.215,-/rumah tangga miskin/bulan. ***