![]() |
Anggota DPRD Kota Kupang empat periode, Tellendmark Daud, S.Sos. |
INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Memaknai hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember bagi seorang Anggota DPRD Kota Kupang 4 Periode, Tellendmark Daud, S.Sos., dari Fraksi Partai Golkar, sosok humanis, sederhana serta ramah,
Ibu adalah Perempuan Hebat. Perempuan yang mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawat anak-anaknya. Ibu memiliki perasaan yang sangat kuat terhadap anaknya, karena ibu yang bisa merasakan keadaan anaknya.
Terkadang seorang Ibu bisa merasakan apa yang akan terjadi pada anaknya. Karena seorang ibu memiliki ikatan batin dengan anak-anaknya hal ini disampaikannya pada saat di wawancarai oleh media ini Rabu tanggal 18 Desember 2024 di ruang kantor DPRD Kota Kupang.
"Saya dibesarkan oleh seorang Ibu yang luar biasa, tegas, sederhana dan pekerja keras, tanpa didampingi sosok ayah, Ibu bagi saya mutiara yang tidak terkalahkan keindahan kasih dan sayang nya, Ibu tahu apa yang dibutuhkan anak-anaknya. Ibu bahagia jika anak-anaknya sehat dan bahagia. Ibu akan sakit jika anaknya merasa sakit itulah sosok Ibu saya," Ungkap Tellen biasa disapa.
Bagi Tellen Daud, Ibu hanya ingin dekat dengan anaknya jika anaknya sakit atau dalam keadaan tidak baik. Ibulah yang bisa menenangkan anaknya. Ibu sebisa mungkin akan memenuhi keinginan anaknya. Itulah ibu yang tidak akan bisa tergantikan posisinya.
Ditambahkan Tellen, Ibu akan merasa sedih dan meneteskan air mata jika jauh dari anaknya. Meskipun kadang terlihat ada seorang ibu yang bahagia meskipun jauh dari anaknya, itu hanya agar dirinya terlihat kuat. Tapi dalam lubuk hati yang paling dalam, dia memiliki kesedihan yang hanya bisa dirasakan sendiri. Terkadang seorang ibu akan berpikir apa yang paling baik bagi anaknya. Kadang ada seorang ibu yang harus meninggalkan anaknya, mungkin itu hal yang terbaik bagi anaknya. Karena hanya ibulah yang mengetahui keadaan dan apa yang dibutuhkan anaknya.
"Jangan pernah menyamakan keadaan ibu kita dengan orang lain. Banyak perbedaan yang terjadi pada setiap orang. Ekonomi, tujuan hidup, pola pikir, lingkungan, dan lain-lain. Masih banyak lagi perbedaan-perbedaan itu. Ibu tetaplah Ibu kita dengan segala kekurangan nya, Ibu akan tetap menyayangi anaknya sampai akhir hayatnya. Itulah mengapa cinta ibu sepanjang masa. Tidak akan tergantikan oleh apapun dan sampai kapanpun. Ibu saya masih hidup hingga saat ini dan tinggal bersama dengan saya. Kepada semua anak-anak hargai lah orang tua khususnya Ibu kita selagi dia masih ada sayangilah ibu seperti Ibu menyayangi anak-anaknya cintailah ibu seperti dia mencintai kita anak-anaknya karena sorga ada dalam telapak kakinya." tutup Tellen. (Novie)