INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Resmi bekerjasama Kelompok Usaha Bank (KUB) Bank Jatim dengan bank NTT melalui penandatanganan shareholder agreement (SHA) pada tanggal 16 Desember lalu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto berharap agar Bank NTT lebih inovatif dan kreatif.
Dalam jumpa pers bersama awak media kamis 29 Desember 2024 Penjabat Gubernur NTT menyampaikan bahwa "Banyak hal yang bisa dilakukan dengan kesepakatan dan kerjasama yang dilakukan untuk memperkuat Bank NTT," Sasando, Kantor Gubernur NTT.
Dijelaskan Andriko Noto Susanto, bahwa dengan penandatangan SHA dengan Bank Jatim ini, Bank NTT telah memenuhi Petaturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor 12/POJK.03/2020 yang mewajibkan bank umum memenuhi modal inti minimum Rp3 Triliun, dari sebelumnya modal inti yang dimiliki Bank NTT hanya Rp2,4 Triliun.
Andriko Noto Susanto juga menjelaskan, semangat sinergitas dan kolaboratif sangat baik saat penandatanganan SHA antara Bank NTT dengan Bank Jatim. Untuk itu, dia berharap agar manajemen Bank NTT dapat mempelajari banyak hal dengan Bank Jatim, sehingga kedepan Bank NTT lebih profesional dan melakukan banyak terobosan untuk berkembang.
"Kita tahu bersama bahwa Bank Jatim memiliki SDM yang cukup baik, punya modal inti Rp18 Triliun, punya networking yang luas serta punya pengalaman sebagai BPD untuk memperkuat pembangunan daerah," tandas Andriko.
Dengan ini juga kita berharap agar kedepan, modal inti Bank NTT bisa melampui Rp3 Triliun," kata Andriko.
Penjabat Gubernur Andriko juga berharap agar Rancangan Peratuan Daerah (Ranperda) tentang penyertaan modal di Bank NTT yang diajukan, dapat disejutui pihak DPRD NTT. Selanjutnya, dapat diikuti oleh seluruh Pemerintah abupaten/kota se-NTT agar posisi Bank NTT semakin kuat dengan kecukupan modal yang dimiliki. (**)